BALI DESA MBANGUN DESA


Kita pasti pernah mendengar tentang program barunya Gubernur Jawa tengah Bp. Bibit waluyo yang diberi Judul Bali deso mbangun deso. Yang menurut kabar permohonan
tambahan APBD 2009 sebesar Rp, 29.06 miliar untuk merealisasikan
visi "Balik Ndeso Mbangun Deso".
Misi program Bali Ndeso Mbangun Deso yaitu terwujudnya masyarakat Jawa Tengah
Yang semakin Sejahtera. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menetapkan Gerakan Bali
Ndeso Mbangun Deso yang diarahkan untuk :
1. Menitikberatkan orientasi pembangunan ke pedesaan yang bersifat menyeluruh, terkait
dengan pengembangan sumberdaya manusia, alam, lingkungan, sosial, politik dan
kewilayahan.
2. Mendorong segenap potensi masyarakat Jawa Tengah yang memiliki pengetahuan,
ketrampilan, teknologi informasi untuk ditularkan kepada masyarakat pedesaan.
Demikian pula bagi mereka yang memiliki kekayaan atau modal yang besar dapat
memberikan bantuan modal usaha atau bertindak sebagai bapak angkat guna
melindungi, memasarkan dan mengembangkan usaha produktif yang dilakukan
masyarakat pedesaan.
Implementasi gerakan Bali Ndeso Mbangun Deso ditujukan untuk mencapai visi
pembangunan Jawa Tengah tahun 2008-2013 yaitu : Terwujudnya masyarakat Jawa
Tengah yang semakin sejahtera, yang ditempuh melalui 6 (enam) misi yaitu :
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta sikap responsif aparatur;
2. Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dengan Sapta Usaha Tani,
pemberdayaan UMKM dan industri padat karya;
3. Memantapkan kondisi sosial budaya yang berbasiskan kearifan lokal;
4. Pengembangan sumberdaya manusia berbasis kompetensi secara berkelanjutan;
5. Peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur;
6. Mewujudkan kondisi aman dan rasa aman dalam kehidupan masyarakat.
Upaya untuk mewujudkan visi dan misi tersebut dijabarkan melalui 3 (tiga) tahapan
pembangunan, yaitu :
1. Tahap konsolidasi dan persiapan (2008-2009) meliputi :
a. Penyusunan konsep Bali Ndeso Mbangun Deso
b. Penyusunan prioritas pembangunan yang mencakup : Pertanian dalam arti luas,
koperasi dan UMKM dan pelayanan dasar masyarakat. Untuk mewujudkan
masyarakat yang semakin sejahtera, maka prioritas Bidang Pembangunan tersebut
dalam pelaksanaannya didukung berbagai bidang lainnya.
c. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM-D) Provinsi Jawa
Tengah tahun 2008-2013 dilanjutkan dengan penjabaran dalam bentuk Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD).
2. Tahapan Percepatan Pencapaian Kesejahteraan Masyarakat melalui Pemanfaatan
Sumberdaya Secara Lestari, dan Pelayanan Prima dalam E-government
3. Tahap perwujudan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera, mandiri,
berkemampuan dan berdaya saing tinggi.
Sedangkan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan antara lain :
1. Bidang pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan serta kehutanan.
2. Bidang koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pembangunan
bidang koperasi dan UMKM.
3. Bidang pelayanan dasar masyarakat, serta berbagai bidang lainnya, yang merupakan
bagian integral dan tidak terpisahkan dari ketiga prioritas pembangunan tersebut
yaitu (1) pariwisata; (2) ketenagakerjaan; (3) Sosial; (4) pemberdayaan masyarakat dan
desa; (5) perumahan rakyat; (6) pertanahan; (7) lingkungan dan energi; (8)
pemerintahan; (9) pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; (10) penataan
ruang; (11) perencanaan pembangunan; (12) penanaman modal; (13) perdagangan;
(14) kesatuan bangsa; (15) kepemudaan dan olah raga (16) kebudayaan.
Dalam upaya mensukseskan sasaran strategis dari gerakan Bali Ndeso Mbangun
Deso tersebut peranan perbankan dan pihak lainnya sangat diharapkan agar hasilnya
dapat dinikmati masyarakat Jawa Tengah.
Pada akhirnya Program tersebut juga menyentuh desa kita yaitu

  • desa Wlahar
  • yang kemudian Dusun Wlahar mendapatkan dan sebesar 100 Juta Rupiah.
    Untuk apa sajakah dana sebesar 100 Juta tersebut..?
    Dari sumber yang kami dapatkan dana tersebut kemudian digunakan untuk 3 rencana yaitu :
    1. Pupuk Bersubsidi
    Jatah dan yang diberikan untuk pupuk bersubsidi sebesar 30 juta rupiah
    Adapun penangannya dilakukan oleh kelompok yaitu
    1. Sdr. Siwo
    2. Sdr. Cakro
    3. Bp. Usman
    4. Sdr. Dali
    2. Pengembangan ternak
    Dalam hal ini dana yang disediakan sebesar 30 Juta dan katanya akan di belikan kambing. Adapun penanganannya dilakukan oleh :
    1. Sdr. Dirjo
    2. Sdr. Natsir
    3. Sdr. Dakroni
    3. Program pengairan
    Dalam hal ini nantinya dana yang dsediakan akan dibelikan diesel yang nantinya bisa digunakan untuk mengairi sawah.dana untuk program ini tersebut sebesar 32,5 Juta Rupiah. Dana tersebut akan dikelola oleh :
    1. Sdr. Waram
    2. Sdr. Sukam
    Namun kenyataan yang ada dilapangan ternyata berbeda dengan catatan sebenarnya dana yang diperuntukan untuk pupuk subsidi sebesar 30 juta rupiah ternyata Cuma ada Rp. 20.162.500 ( Dua puluh juta seratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah ). Begitu juga dengan dana untuk pengembangan ternak.
    Kenapa fakta dilapangan berbeda..?
    Dari sumber yang ada ternyata dana tersebut sudah melalui pemotongan – pemotongan dari berbagai pihak sehingga dana yang diterima pihak kelompok yang seharusnya 100 juta hanya menerima sebesar Rp. 72.825.000 ( Tujuh Puluh Dua Juta Delapan ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah ). Yang jadi pertanyaan kita sekarang adalah apa benar dana tersebut harus melalui proses sunat dulu atau memang aturannya bila ada bantuan harus dipotong oleh pihak - pihak tertentu saya juga tidak tahu, disini saya hanya menyampaikan kabar saja kepada semua anggota
  • Waperjaya
  • .
    Mudah-mudahan dana yang ada bisa dipergunakan dengan semestinya. Maka
  • Waperjaya
  • sebagai mitra desa harus ikut serta mengawasi dan membantu jalannya proses program tersebut.

    0 komentar:

     
    © free template by Blogspot tutorial